body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Sabtu, 22 Oktober 2016

Agar Allah Mencintai Kita



     Terkadang kita merasa susah hati ketika banyak sekali masalah yang menghampiri kita. Masalah itu bisa berupa masalah ekonomi, kekeluargaan, konflik dengan teman dan sebagainya. Bahkan kelalaian dalam beribadah bisa jadi masalah. Betapa tidak? Ketika kita ingin melakukan ibadah-ibadah lain selain yang telah diwajibkan, maka ada saja  rintangannya. Misalkan, kita berniat untuk sholat malam, kita sudah pasang alarm agar kita terbangun saat itu. 
     Tetapi, terkadang kita tidak mendengarnya atau kita dengar tetapi malas untuk bangun. Itu adalah masalah. Masalah yang tidak boleh disepelekan. Masalah yang harus kita perbaiki.  Jika kita sudah berusaha untuk memperbaiki, namun masih saja terasa sulit, maka masalah sebenarnya adalah, ‘Apakah Allah sudah tak Mencintai kita lagi?’ sehingga berat sekali rasanya menjalankan kebaikan-kebaikan ini.  ‘Apakah Allah sudah tak Mencintai kita lagi?’ sehingga Allah Biarkan kita terus menerus dalam kelalaian dan kesusahan. 

    Jika benar demikian, lalu apa yang menyebabkan Allah tidak Mencintai kita lagi? Ahh ya, mungkin selama ini dalam beribadah kita tidak pernah benar-benar ikhlas, masih ingin pamer ke orang lain. Mungkin juga karena kita lebih peduli bagaimana menyelesaikan masalah kita dari pada kesehatan dan kebahagiaan orang tua kita, dan masih banyak lagi.

    Maka, apa yang harus kita lakukan agar Allah tetap Mencintai kita?
Nah, Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarny dalam buku terjemahannya, “Jangan Takut Hadapi Hidup”, menyebutkan bahwa ada 10 sifat utama yang menjadi indikator akan kecintaan Allah swt. terhadap kita diantaranya adalah:

  1. .  Melakukan segala sesuatu dengan disertai ketulusan hati (ikhlas)
  2.  Ridha dengan keberadaan Nabi Muhammad saw. sebagai  imam dan menjadikannya teladan serta menerima semua hukum yang bersumber darinya. Rasulullah saw. juga ditempatkan dalam hatinya sebagai sosok orang yang paling dicintai dari yang lain. 
  3. Cinta dan benci karena Allah swt. 
  4. Senantiasa menjaga hati terhadap umat Islam. 
  5.  Upaya yang maksimal dalam melaksanakan semua yang diwajibkan Allah swt. dan menambah dengan       melaksanakan yang sunah. 
  6.   Mengikuti keyakinan salafush shalih dan juga tidak membanggakan diri.
  7.  Mengajak kepada kebaikan, memerintahkan paada yang makruf, dan tidak menyimpan pengetahuannya.
  8. Cinta kebersamaan dan benci perpecahan, berusaha untuk mencari titik temu dan menjauhi perbedaan yang mengarah pada perpecahan.
  9. Mengembalikan sesuatu kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits pada saat terjadi perselisihan.
  10. Senantiasa mengatakan yang benar dan tidak mencampurnya dengan yang batil, mereka juga tidak mengikuti bisikan nafsunya.

      Itulah beberapa hal  yang harus kita lakukan agar Allah swt. tetap Mencintai kita, hamba-hambanya yang lemah dan masih banyak kekurangan ini. Mungkin masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan, tetapi saya rasa 10 keutamaan ini adalah garis besarnya.
Selamat berjuang dan tetap semangat mencari Keridhaan serta Kecintaan Allah swt.
Semoga bermanfaat. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar