body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Minggu, 16 September 2018

3 Alasan Dilan-Milea Tidak Menikah



Tau kisah Dilan si bad boy yang romantis? Bagi pecinta Dilan kayak aku ini, tentu aja hampir hafal semua dialog yang ada di ketiga novel tersebut: Dilan 1990, Dilan 1991, Milea. Aku berpikir, dengan banyaknya dialog dan cerita baper di dalamnya yang bisa buat aku senyum-senyum sendiri atau terkadang ketawa lepas, rasa-rasanya sangat disayangkan kalau Dilan dan Milea ini tidak jadi menikah. Mungkin ada bebarapa sebab selain kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antara Dilan dan Milea tersebut. Aku mau coba merangkumnya dalam 3 alasan Dilan dan Milea tidak menikah. Tadinya sih mau buat 5. Cuma kayaknya kebanyakan deh. Nggak ada bahan juga sih. Hahaha. 

1. Ramalan yang setengah-setengah
Dalam buku "Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990", yaitu pada saat Milea jalan kaki menuju sekolahnya, tiba-tiba Dilan datang dengan motornya mensejajari si Milea yang manis.
"Selamat Pagi.""Pagi.""Kamu Milea, ya?""Eh? Iya?""Boleh gak aku ramal?""Ramal?""Iya,. Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin."(Dilan 1990, hlm. 20-22) 
Awalnya ramalan di kantin memang nggak terwujud, tapi Dilan ngeramal lagi, di dalam sebuah surat yang dia titipkan ke temannya, Piyan:
"Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin, ternyata salah. Maaf. Tapi, aku mau meramal lagi:  Besok, kita akan ketemu."  (Dilan 1990, hlm. 23)
Ramalan kali ini benar, mereka ketemu di rumah Milea. Ramalan sebelumnya juga ada yang benar sih, tentang naik motor. 
" Suatu hari kamu akan naik motorku. Percayalah." (Dilan 1990, hlm. 22) 
Nah, yang ini bener nih. Sebelum mereka pacaran tanggal 22 Desember, Milea sering tuh dibonceng Dilan naik motornya. Keren ya ramalan si Dilan ini. Dan tentang bertemu di kantin pun tidak sepenuhnya salah. Buktinya mereka sering ketemu di kantin saat jam istirahat.

Tapi, ramalan Dilan ini setengah-setengah. Kenapa nggak langsung lamar aja. Eh, maksudnya gini, coba deh Dilan pas nyapa Lia di jalan ngomongnya, "Milea, aku ramal kita akan bertemu di pelaminan. Kita pengantinnya." Iya, harus lengkap. Kalau ketemu di pelaminan cuma salaman doang -salah satunya jadi tamu- kan sama aja. Nggak nikah juga namanya. Kali aja kan pas ngeramal itu semesta meng-aamiinkan, nikah deh mereka. 

Terus tentang naik di atas motor. Ih, setengah-setengah lagi. Coba bilangnya, "Lia, suatu hari kamu, aku dan anak-anak kita kelak akan naik motorku. Percayalah." Nah kan enak. Endingnya nikah. Jadi aku yang baperan ini nggak perlu nangis sampai tersedu-sedu pas baca endingnya. Ah, dasar Dilan nih.

2. Milea nggak setia?
Ternyata saat didekati Dilan, Milea udah punya pacar loh. Tapi Dilan nggak tau akan hal itu. Heran deh, Milea kan udah punya pacar ini ya, kok bisanya jatuh hati sama Dilan yang baru dia kenal? Ya memang sih, kita nggak akan tau akan jatuh cinta sama siapa dan dalam saat yang bagaimana. Tapi dikontrollah. Wkwkwk. Kan kasian Beni-nya. Beni memang kasar, pernah ngatain Milea pelacur, tapi itu semua ada sebabnya. Bukannya belain Beni ya. Ahaha.

Ya jadi karena ketidaksetiaannya si Milea tuh, semesta jadi takut gitu ngejodohin Dilan sama Milea. Takut nanti si Milea ketemu sama yang lebih absurd, sederhana, romantis dan lebih nggak jelas dari Dilan, Milea kabur. Terus ngatain Dilan itu bad boy, pernah ngelawan kepala sekolah, bla, bla, bla. Mungkin gitu. Qiqiqi. 


3. Pengen punya anak semilyar
Aku lupa dialog tentang pengen punya anak semilyar ini ada di buku yang mana, mungkin antara "Dilan 1990" dan "Dilan 1991", mungkin juga di buku "Milea". Nanti kalau udah ketemu, aku edit lagi deh postingan ini. Ngomong-ngomong, banyak banget ya punya anak semilyar. Mau diternak apa? Wkwkwk. Kalau beneran si Dilan dan Milea punya anak semilyar seperti yang mereka rencanain, akan terjadi ledakan penduduk dong. Kan repot.

Barangkali karena rencana aneh itu tuh mereka nggak jadi nikah. Pohon, bunga-bunga, batu-batu, semuanya berdoa sama Allah agar mereka nggak nikah. Takut anak-anak Dilan-Milea keliaran, main lempar-lempar batu, nginjakin bunga-bunga terus pas udah besar suka nebang pohon yang bisa menyebabkan banjir. Kayaknya sih ya. Tapi kayaknya emang bener deh.  


Jadi itu ya, 3 alasan Dilan-Milea tidak menikah. Kamu udah menikah belum? 

1 komentar:

  1. Kak aku mau follow blog nya tpi di kk ndak ada widget follow nya, makasih yaa kak rahma udh follow blog aku, ngomong-ngomong tulisan tentang dilan milea nga unik juga nih kak :D

    BalasHapus