body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Selasa, 01 Januari 2019

Letter to Mira (7)

Hi, Mira. Aku ngantuk banget tapi pengen cerita banget, banget, banget.
Mir, sebenarnya ingin terlihat apa sih aku di mata dunia dan orang-orang? Apa aku ini termasuk orang yang munafik?

Mira, apakah aku tidak baik menjadi seorang teman? Apakah aku benar-benar tidak berguna? Setiap kali ada suatu hal yang baik pada dirinya, pasti itu karena dukungan orang lain. Bukan aku. Dan setiap kali ada yang meragukan dirinya, seolah-olah dia berbicara kepadaku.

Mira, harus apa aku? Apa aku tidak pantas mencintai dan dicintai seperti orang-orang? Mira, bantu aku. Aku benar-benar capek.  😔


Medan, 1 Januari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar