body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Minggu, 17 Februari 2019

Svegidmfevssmgodj

Betapa cinta membuat kita benar-benar menjadi bodoh.
Harus menghancurkan perasaan sendiri.
Penerimaan yang entah apa aku akan menyebutnya.

Ada perasaan yang aku nggak ngerti gimana cara ungkapinnya.

I feel like:

MY HEART BREAKS INTO PIECES

Suatu ketika aku ingin berhenti mencinta.
Tapi aku juga belum benar-benar siap menghadapi kehilangan.

Tuhan, akan sampai kapan semua ini?
Apakah aku benar-benar sudah bahagia?


Medan, 17 Februari 2019. 09. 20

4 komentar:

  1. Jika disana masih ada org yg mencintai mu maka cobalah mengerti jika sampai anda tidak dapat mengertinya maka cobalah having fun dengan sekelilingmu dimana pun anada berada sekarang.

    BalasHapus
  2. Try to keep strong is more better than try to give up
    Now saya juga mempunyai problem yg berat tetapi jika dipikir pikir itu baru awal ,Tuhan memberi ini semua sebagai pengalaman mungkin di kemudian hari akan ada org yg sangat mengerti anda dan mencintai anda

    BalasHapus
  3. Aamiin. Thank you. I really appreciate it. 😚

    BalasHapus