D U K A

Hari ini aku mendengar kabar duka lagi. Iya, lagi. Beberapa hari ini aku mendengar lebih dari satu kabar duka. Pertama dari teman SMP-ku. Deby namanya. Neneknya meninggal. Deby nggak bilang apa-apa ke aku, tapi dia bilang kalau dia nggak masuk ngajar, pas aku tanya kenapa, barulah dia kasih tau. :(

Besoknya di grup kecil WhatsApp, yang di dalamnya hanya ada aku dan ketiga teman SMP-ku, aku mendapati kabar bahwa anak salah satu teman baikku meninggal dunia setelah dua hari ia dilahirkan. Kabar ini juga baru kami dapat beberapa hari lalu sedang dia, si teman dekat kami itu, sudah melahirkan beberapa minggu lalu. Entah kenapa dia nggak cerita soal anaknya. :(

Malamnya sepulang ngajar, kulihat ada tenda yang terpasang di depan rumah. Banyak orang memakai peci bagi yang laki-laki, perempuan tidak terlalu tampak di keramaian itu. Aku ngga tau rumah siapa tepatnya itu. Terus aku putar balik cari jalan lain untuk bisa sampai rumah. Pas sampai rumah, aku tanya ke mamak tentang apa yang terjadi. Kata mamak, tetangga kami yang masih kecil meninggal dunia. Namanya Mada. Aku kaget dan sedih banget. Mada itu temennya ponakanku. Sering beli jajan di rumahku dan juga main. Mada masuk rumah sakit 6 hari lalu dan meninggal 2 hari yang lalu. Meninggalkan dunia, meninggalkan banyak kenangan.

Hari ini aku juga dengar kabar bahwa salah satu kerabat dari tetanggaku meninggal dunia. Kami bersedih. Kerabatnya sudah seperti kerabat kami juga. 

Duka seaakan-akan tiada habisnya. Dan yah begitulah segala sesuatu yang Ia ciptakan akan kembali pada-Nya juga. 

Juga seperti apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya, "Bukan Pasar Malam":

"Di dunia ini manusia bukan berduyun-duyun lahir dan berduyun-duyun pula kembali pulang. Seorang-seorang mereka datang. Seorang-seorang mereka pergi. Dan yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana."

Mari sama-sama kita doakan agar mereka yang meninggalkan kita diberi tempat terbaik di sisinya. Aamiin. 

Al-Fatihah.