body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Kamis, 19 September 2019

Movie Review: Freedom Writers



Judul              : Freedom Writers (2007)

Sutradara       : Richard LaGravenese

Genre             : Drama

Cast                 : Hillary Swank, Patrck Dempsey, Scott Glenn, Imelda Staunton, John Benjamin Hickey, April Lee Hernandez, Mario, Jason Finn.

Durasi             : 122 menit

Rating             : (MDb: 7.5/10), (Rotten Tomatoes: 70%)

Kamu guru dan sedang tertekan dengan keadaan kelas dimana murid-murid sulit terkontrol? Film Freedom Writers ini bisa jadi pemacu semangat mengajarmu lebih ringan dan menyenangkan. Kalau masih merasa tertekan, ya pelan-pelan, semua butuh proses.
----

"Ya, mungkin kau tak dihargai. Tapi untuk mendapatkan rasa hormat, kau harus memberinya."
(Mrs. Erin Gruwell, Freedom Writers, 2007)

***
Ruangan 203, kelas 2 SMP, di sebuah sekolah bernama Wilson High School diisi oleh para siswa-siswi dari beragam ras dan warna kulit. Bukannya tinggi akan toleransi, justru keadaan ini memicu banyak konflik. Sebab, masing-masih pribadi merasa golongannya lah yang paling baik.

Erin Gruwell, seorang guru berparas cantik dan sangat energik sempat merasa kaget saat kali pertama ia memasuki ruang 203 ini.
Seluruh murid mengacuhkannya. Tidak ada yang peduli pada materi yang diajarkannya.

Namun begitu, Mrs. G (sapaan akrab murid-murid Elin) tetap berusaha semaksimal mungkin demi kebaikan anak didiknya. Ia percaya bahwa setiap anak memiliki masalahnya masing-masing.

Mrs. G melakukan banyak metode mengajar yang mampu menarik perhatian murid. Beberapa metode tersebut adalah: Line Game, Toast for Change, Touring.

Kebaikan dan semangat Mrs. G menyentuh murid-muridnya. Tapi, seluruh pengorbanan Mrs. G harus dibayar mahal. Demi memasuki dunia murid-muridnya dan membuat mereka percaya bahwa perbedaan itu indah, maka Mrs. G  harus bekerja lebih dari satu profesi: guru Bahasa Inggris, karyawan toko dan customer service.

Semua pekerjaan yang dilakukan Mrs. G adalah untuk membantunya membiayai segala keperluan siswa di kelasnya. Membelikan mereka buku dan melakukan touring, semua biaya ditanggung oleh Mrs.G.

Sekolah mendukung apa yang dilakukan Mrs. G, hanya saja pihak sekolah tidak memberikan dana atas ide-idenya termasuk membelikan buku Anne Frank untuk setiap siswa. Pihak sekolah menganggap itu akan sia-sia karena murid tidak akan mau membaca.

Tapi Mrs. G, mampu membuktikan bahwa metode yang ia lakukan berhasil. Tidak ada lagi murid yang datang terlambat dan malas sekolah. Semua murid sangat antusias mengikuti kelasnya.

Mrs. G guru yang sangat inspiratif. Dan menurutku, bagian paling menyedihkan adalah saat Mrs. G diceraikan oleh suaminya. Scott, suami Mrs. G mengeluh bahwa istrinya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk murid-muridnya.

Saat Mrs. G bertanya sambil menangis, "Bukankah kau suamiku dan harusnya mendukungku seperti seorang istri mendukung suami?"
Dan jawaban suaminya, "Maafkan aku, tapi aku bukan seorang istri"

Pengobat hati Mrs. G saat itu adalah ayahnya yang selalu setia menemani dan mendukungnya. Bahkan murid-muridnya ingin belajar bersamanya lagi sampai kelas 3 SMP. Walau lagi-lagi menerima penolakan dari sekolah bahwa Mrs. G tidak boleh mengajar kelas 3 dengan alasan Mrs. G masih guru baru, tapi pada akhirnya sekolah sepakat dan bahkan meminta Mrs. G menjadi guru mereka sampai Sekolah Menengah Atas.

***
Film ini pertama kutonton tahun 2017. Hari ini adalah kali kedua aku menontonnya. Masih dengan perasaan yang sama: haru, menangis, terinspirasi dan perasaan takjub lainnya.

Mrs. G adalah sosok guru yang sangat menginpirasi, guru yang tidak menjadikan mengajar sebagai beban pekerjaan melainkan kehidupan keduanya.

Film ini bisa ditonton untuk semua kalangan dan sangat direkomendasikan untuk para guru.



19 komentar:

  1. Wah, penasaran sama filmnya. Ada file filmnya tidak y? Kalo ada aku mau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, Kak. Film-nya bagus banget. Awas nangis hehe.

      Kalau untuk film-nya bisa didownload di situs-situs yang nyediain film gratis, Kak. Hihi

      Hapus
  2. jadi pengen nonton,reviewnya ja bikin mewek, aplgi nnton langsung

    BalasHapus
  3. Pertama kali nonton di tahun 2010 waktu kuliah. Emang baguss banget sampe skrg kalo nonton masih suka sedih meskipun sudah berkali2. Keren mb ulasannya

    BalasHapus
  4. Wah..sepertinya filmnya bagus ya, bisa masuk list tontonan nih😄

    BalasHapus
  5. Keren ulasannya, bikin penasaran pengen nonton👍

    BalasHapus
  6. Film lama ya. Tapi sepertinya seru. Listed. Bakal download dan tonton nanti. :D

    Kunjungi blog saya: aoikinawa.blogspot.com

    BalasHapus
  7. pengen nonton sepertinya bisa dijadikan motivasi

    BalasHapus
  8. Kebetulan banget lagi cari film temma beginian...thanks kakak

    BalasHapus
  9. aku dari tahun lalu pengen nonton film ini gagal terus. terima kasih sudah mengingatkan.

    BalasHapus