body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Senin, 10 Oktober 2016

Menulis Target


Mengapa Kita Harus Menulis Target?
Seringkali kita mendengar para motivator maupun membaca buku-buku motivasi yang mengajak kita untuk menulis target-target yang ingin kita capai. Mengapa demikian? Agar kita bisa selalu melihat, mengingat, dan memperjuangkan apa yang kita targetkan tersebut, sekecil apapun bentuk target itu.
Target yang hanya diucapkan dan diniatkan saja sering kali berakhir tidak seperti yang kita harapkan (baca: tidak tercapai). Hal ini terjadi pada saya pribadi. Saya sering sekali menyimpan banyak target dalam ingatan saya tanpa saya tulis alias hanya membayangkan. Alhasil sebagian besar target tersebut hilang begitu saja. Sampai akhirnya saya mulai mempraktikkan cara yang dianjurkan oleh beberapa motivator. Iya, menulis target!

Saya cobamenulis target-target yang ingin saya capai pada bulan Desember 2015 kemarin. Alhamdulillah sebagian besar target-target itu terealisasi. Karena selain saya tulis, target itu saya pajang juga di dinding kamar, agar saya selalu melihatnya untuk kemudian semaksimal mungkin mewujudkannya. Jadi, ketika melihat tulisan-tulisan itu saya semakin bersemangat untuk memperjuangkannya menjadi nyata. Meskipun ada target yang tidak terealisasi, tidak masalah. Saya sadar betul, tidak terealisasinya beberapa target saya itu dikarenakan kelalaian saya dalam membagi waktu. Setiap target yang terealisasi saya beri predikat bintang (Baca: Gambar Bintang). Hal itu, selain untuk menyemangati, tentu saja juga sebagai penghargaan buat diri saya sendiri.

Ahmad Rifai’I Rif’an dalam bukunya “Don’t Cry! Allah Loves You, Part: Belajar dari Dream-25” mengatakan. “Tuliskan Dream-25 yang tinggi, muluk, hebat, prestatif, kontributif. Ingat, tuliskan! Bukan sekedar dibayangkan. Yakinlah, dampaknya akan lain antara dibayangkan semata dengan dituliskan.”
Nah, jika kamu belum mencobanya maka cobalah! Dan rasakan sensasi yang luar biasa. Hahaha

Jangan lupa tuliskan target mu yang hebat-hebat disertai doa, usaha, dan restu orang tua. Jika berkenan masukkan juga nama ku di dalam list target mu. Misalnya, “Menjadikan Novriana Rahma Siagian sebagai partner untuk keliling dunia gratis di tahun 2019.” Tenang saja, hal itu sudah pasti saya aamiin-kan. Hahaha
Sudah jangan pikir panjang lagi. Ayo tulis target mu sekarang juga! Semangat!


Medan, 13 Januari 2016


1 komentar: