Apa kabarmu hari ini?
Kami di sini, bersorak rayakan proklamasi,
Kami di sini, dua menit khidmat mengibar panji,
Wahai ibu pertiwi,
Apa kabarmu hari ini?
Kemarin kulihat engkau khusuk meratap nasib,
Kemarin kulihat engkau jerih menahan sakit,
Tanah, air, juga langitmu berselimut pedih,
Satu-dua anakmu lirih bersenandung perih,
Tubuhmu terkoyak badai dan gempa,
Telingamu dipekak oleh gemuruh duka,
Gajah-gajah bangsa berebut kuasa,
Hentak-hentak kaki dan adu kepala,
Rakyat-rakyat sekarat menahan nyawa,
Belatung-belatung siaga menyantap mereka,
Pasukan celurut memesan sepotong wibawa,
Mendaku diri titisan Tuhan yang maha,
Kalam-kalam suci jadi erangan dan desahan durjana,
Toleransi dibuang, ditimbun jauh dalam kerak neraka,
Wahai ibu pertiwi,
Kemarin angin hilang arti,
Angin datang hantarkan suara berbau benci,
Suara-suara bernada keji,
Tak ada lagi ritme atau harmoni,
Segerombolan fakta pergi mengungsi,
Kabar-kabar kini tak dapat diuji,
Wahai ibu pertiwi,
Kemarin lelah kami berlari,
Menepi jauh dari riuh gaungan perang,
Bersembunyi dari pedang dan senapan,
Dari manusia-manusia pembunuh manusia dan kemanusiaan,
Wahai ibu pertiwi,
Apa kabarmu hari ini?
Kami bersorak, sejenak nikmati jeda,
Kami memejam, sebentar rasakan bahagia,
Kami diam, untuk menerka makna kata merdeka,
Kami ingin tenang,
Kami damba nyaman juga tenteram,
Wahai ibu pertiwi,
Apa kabarmu esok hari?
Purworejo, 19082018, 09:52
Bajingan Imut
Suka 😍😍😍
BalasHapusMakasih. Tapi ini bukan puisi aku. Ihihi
Hapus