body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Rabu, 15 Agustus 2018

Di Atas Motor

Di atas motor dia menangis
meratapi kebodohan-kebodohan yang dilakukannya
menangisi kesalahan yang tidak bisa ia perbaiki

Di atas motor dia menangis
mengingat-ingat ketenangan yang dulu ia dapat
kini hilang entah kemana
mungkin pergi dibawa angin
mungkin mati dimakan kebosanan


Di atas motor dia menangis
bertanya-tanya apa yang menghalangi jalannya
apakah bapaknya berada di sana?
apakah bapaknya menghalanginya?

Di atas motor dia menangis
bersama roda yang membawanya ke tujuan
juga bersama roda yang membawanya pulang
dia kehilangan akal
dia lupa siapa dirinya
kadang dia ingat bahwa dia seseorang yang lemah dan butuh dikuatkan

Di atas motor dia menangis
merindukan seseorang yang -mungkin- tidak merinduinya
mencintai seseorang yang -mungkin- tidak mencintainya

Di atas motor dia menangis
hanya satu harapnya
semoga Tuhan tidak berlama-lama mengganti duka-nya dengan suka.


August 15th, 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar