body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Senin, 28 Januari 2019

Aku

Aku adalah seburuk-buruk wanita.
Aku adalah sebodoh-bodoh wanita.
Aku sedih dan menyedihkan.
Aku ingin bahagia dan memberi kebahagiaan. Tapi rasanya sulit. Aku jauh dari sempurna. Aku memiliki sejuta kelemahan yang siapapun melihatnya akan pergi jauh dan menghindar.

Aku adalah seburuk-buruk wanita. Yang memiliki rasa iri pada wanita lain yang lebih cantik, cerdas dan bijaksana.

Aku adalah seburuk-buruk wanita yang ingin menjadi baik. Buat diriku. Buat orang-orang sekitarku.

Entah kenapa sedih banget rasanya. Aku merasa nggak pantas buat siapapun. Aku rendah. Rendah banget. Aku pengen nyerah aja.

Medan, 28 Januari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar