Minggu, 22 September 2019
(non)-Fiksi
Sama seperti nama blog-ku: (non)-Fiksi, maka isinya pun juga begitu. Aku nggak tau pasti aliran apa yang kuanut dalam blog-ku ini. Terkadang isinya berupa tulisan-tulisan fiksi, tak jarang juga aku nulis yang nonfiksi. Pokoknya suka-suka aku gitu lah. Aku belum berpikiran serius tentang akan kufokuskan pada apa tulisan-tulisanku di blog ini.
Pernah sih awal-awal masuk kuliah dan mulai aktif nulis, aku itu pengennya nulis cerpen gitu. Bahkan novel. Tapi itu semua cuma keinginan, nyatanya saat mulai mendalami dan memfokuskan diri untuk menulis fiksi, aku malah pusing sendiri.
Aku suka liat beberapa blog teman-teman yang rapi dan konsisten. Misal nih, fokusnya pada dunia masak-memasak, jadi lah isi postingannya soal masak semua. Itu tuh kayak yang apa ya, kok bisa gitu? Wkwkwk.
Aku juga dulu pas awal punya blog sempat kepikiran buat tulisan yang fokusnya sama cerpen doang. Cerpen kan enak ya, ceritanya itu ngga harus panjang-panjang banget. Tapi nyatanya pas kujalani, aku nggak sanggup juga. Suka nge-blank di tengah-tengah cerita.
Makanya sekarang ini aku kalau nulis suka-nya dicampur-campur gitu, abisnya kalau dipaksa fokus menulis antara fiksi dan nonfiksi, aku bukannya makin semangat, jadi malah males nulis. Nggak tau deh ya ke depannya gimana. Pokoknya saat ini masih mau nulis-nulis yang dimauin hati dan pikiran aja dulu. Hihi.
Soal ingin jadi penulis yang terkenal dengan karya macam apa, aku sungguh belum kepikiran. Kelemahanku adalah menulis untuk kesenangan pribadi, belum bisa menulis agar bermanfaat buat orang lain. Ngga tau deh nantinya gimana.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku baru semester 3 suka nulis itupun kalau bukan dia yg pengen aku jadi penulis
BalasHapusAku sebaliknya, Kak.. kalau disuruh nulis non fiksi, langsung bingung. Kalimatnya suka bolak-balik disitu.. wkwkwkwk...
BalasHapusaku juga karena kesenangan pribadi, blog isinya lumayan banyak walaupun gak ada yang baca ya karena menulis membuat aku bahagia. semangat terus!
BalasHapusDibalik kisah menulis ya kalau sya karena terpaksa, jadi terpaksa nulis makanya isi blog sama tema yang diangkat kadang gk nyambung 😅
BalasHapusMenulis terus untuk bahagia dan membahagiakan.. Fighting!😊
BalasHapusIkuti kata hatimu.
BalasHapusKita sama Kak, masih suka kecampur gitu. Suka menyerahkan pada takdir ke mana jari harus melangkah, hohoho
BalasHapusYang penting hepi..menulis adalah salah satu cara agar tetap bahagia..apapun genre yang kita angkat. Semangaat
BalasHapus