body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Sabtu, 21 September 2019

Untuk Diriku Yang Tolol

Untuk diriku yang tolol
Sadarilah bahwa di dunia ini
Tidak ada seseorang yang benar-benar mencintai
Benar-benar menyayangi
Dengan kesungguhan dan ketulusan

Barangkali cerita seperti itu hanya ada
di buku-buku fiksi
di film-film romantis
tapi tidak di kehidupan yang keras.

Untuk diriku yang tolol
berhentilah menjadi hamba
dari cinta yang tolol itu

Bangun lah kau dari ketololan
yang semena-mena
yang seenaknya merusakmu
juga menjadikanmu sampah

Sadari bahwa ketulusan dan kesungguhan
hanya berasal dari dirimu yang tolol
yang tidak pernah mendapat balas.

Medan, 21 September 2019

1 komentar: