body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Senin, 16 September 2019

S U A R A



Suatu kali aku berhasil pergi
meski tertatih, terlindas, terlukai
mulanya berjalan merangkak
perlahan bangkit, berpegangan pada sesuatu


Aku kembali berjalan normal
bahkan mulai berlari
meninggalkan segala sakit
memulai sesuatu yang baru

Di taman bahagia, kudengar suara
"Apa kau memanggilku?" tanyaku pada suara itu
lalu suara berkata dia inginkan aku

Aku dekati suara
mulanya aku ragu,
sampai pada akhirnya aku cintai suara

Suara pun begitu
ia datang saat sedihku
ia tertawa saat bahagiaku

Perlahan, suara tak semenakjubkan dahulu
suara terkadang hilang
suara mulai enggan menemani
suara tidak di sana saat bahagia itu

Ternyata, suara membawaku pada kesakitan dulu
kembali lagi aku
terlahir seperti bayi

Belum lagi aku bisa berjalan
melainkan tangis yang ungkap semua
betapa aku lapar, sedih, ingin diperhatikan

Medan, 16 September 2019

11 komentar: