Tuhan, tiada lain bagiku selain ingin bahagia
Tiada kering pipi ini, menangis, mengiba pada belas kasih-Mu
Inginku seperti plastik di depan ruko tua itu
tinggi ia diterbangkan angin
diam ia ketika terhempas pada tanah yang basah
Kulihat anak-anak kecil berlari kecil
teman-temannya berjalan menyusul
bertingkah lucu mereka,
Salah satu dari mereka tertawa
sampai tertutup matanya
serasa hilang penatku
dalam macet yang panjang ini
Tuhanku, andai saja aku bisa seperti dirinya
bahagia tanpa sesuatu yang membebaninya
tertawa seolah dia makhluk paling sejahtera
Wahai, Tuhan, kapan kiranya kutemukan sesuatu yang baik untukku?
Atau ini hanya menyoal pikiran
yang masih juga belum sewaras dahulu?
Medan, 15 September 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar