body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Minggu, 15 September 2019

Cappucino Bang Wanda



Aku pilek. Batuk juga. Bilang,"GWS" dong, Gaes. Hiks.

Pasti ini gegara Cappucino Bang Wanda!

Kemarin, aku berturut-turut ke kampus buat ngurus berbagai macam hal. Banyak banget yang berubah. Gedung baru, cat baru, banyak deh. Cuma Cappucino Bang Wanda yang rasanya ngga berubah. Wkwkwk.

Waktu itu, menjelang akhir tahun 2016, aku jatuh cinta sama Cappucino yang di kampus.
Begini ceritanya. Wkwkwk.

Aku sama si Novi, sahabatku yang gila itu, lagi nungguin Dosen. Tetiba aku bilang, "Itu jual apa ya? Kok rame? Beli yok"

Kita belilah tu minuman yang ternyata adalah Cappucino. Wkekek. Pas awal kuliah, ngga ada tuh si Cappucino. Baru tahun 2016 itu lah. Dan enak~

Akhirnya ketagihan. Beli hampir setiap hari. Yang jual cewe. Tapi masih adik stambuk. Dia tu dah kenal lah sama kami berdua pokoknya. 🤣

Suatu kali, si cewe ini lagi repot banget karena yang beli lumayan banyak.
"Bang Wanda, beliin es batu dong," katanya sama salah satu temennya. Minta bantuan gitu.
"Bang Wanda, ambilin cup-nya dong di bawah."
"Bang Wanda, tukarin duitnya ke sebelah dong biar ada kembaliannya."

Pokoknya, tek henti-henti dia sebut nama Bang Wanda.

Aku bisikkin ke Novi,
"Kasihan ya Bang Wanda disuruh-disuruh."
Terus kita ketawa~
Aku bilang lagi, "Kita namain aja nih jadi Cappucino Bang Wanda."
Dia setuju. Alhamdulillah~

Besoknya, besok-besok-besoknya juga, kalau fdi kelas ada yang nanya kita berdua mau kemana, dan kita jawab mau beli Cappucino Bang Wanda, temen-temen pada bingung. Tapi cuma beberapa waktu doang, setelah kita jelasin, jadi paham deh mereka. Heuheu

Terus kita KKN tuh, rindu rasanya minum Cappucino Bang Wanda. Dua bulan loh :( Pulang KKN, langsung gas~

Abis wisuda udah ngga pernah ke kampus. Baru seminggu lalu lah. Yang pertama aku cari: Cappucino Bang Wanda masih ada ngga ya?

Alhamdulillah ada, Gaes. Zenenk!
Beli terus aku tuh. Udah lama juga kan ga minum es. Eh, kemarin bersin-bersin. Batuk juga. Kasian aku:( Aku mau cari perhatian ini. :(


Padahal dulu tuh, Cappucino Bang Wanda yang bisa meredakan kegalauan. Eeaak.
Masa sekarang jadi penyakit? Lol

Mungkin karena yang jual udah bukan si cewe itu lagi. Dan mungkin juga karena pesanan aku ngga kayak dulu lage.
Dulu kan, "Pake Choco Chips ya."
Sekarang cincau, jadi mungkin idungnya ngambek. 😝


Sekian cerita ngga penting dan ngga bisa diambil hikmahnya ini ya, Gaes!
😘😘😘


Gambar: Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar