Aku bingung mau nulis apa lagi. Kayaknya ngomongi murid enak kali ya? Hahaha. Di tempat kursus, aku ngajar beberapa kelas. Salah satunya itu kelas Conversation. Aku ngajar dua kelas Conversation. Satu kelas di hari Selasa-Kamis-Sabtu dan yang satu kelas lagi di hari Senin-Rabu-Jum'at. Nah, ini aku mau cerita tentang murid Conversation di hari Selasa-Kamis-Sabtu yang isinya enam orang gadis-gadis cantik dan jelita. Eaaak. Mereka udah pada SMA. Di kelas ini, aku ngajarnya lebih kayak ke temen gitu sih dan santai juga. Mereka juga gampanglah diatur. Jadi nggak harus nguras tenaga dan pikiran. Okelah, aku mau ceritain tentang muridku ini satu per satu ya, karena cuma enam orang. Lol
1. Imel
Imel ini, selain muridku di tempat kursus, dia juga muridku di sekolah. Dia kelas XI MIA-4. MIA tau ya? Kalau kita dulu itu bilangnya IPA. Nah, si Imel ini di sekolah dan di tempat kursus itu beda. Lebih jaim kalau di sekolah. Negur juga sekedarnya doang. Karena aku juga begitu ke dia kalau di sekolah. Soalnya dia kan muridku di tempat kursus dan teman-temannya di sekolah tau itu, aku nggak mau aja terlalu dekat sama dia, menghindari buruk sangka dari murid lain bahwa aku guru pilih kasih. Wkwkwk. Kalau di tempat kursus, si Imel ini yang paling cepat dateng, in time gitu lah. Jadi kadang kalau yang lain pada telat, aku berdua doang sama si Imel. Walau baru dia dang yang dateng, aku teteap aja ngasih tugas. Tulis ini lah, catat ini lah, kerjakan ini lah. Banyak pokoknya. Untung dia mau. Hahaha. Orangnya percaya diri. Rajin les juga. Suka minjem pulpen guru juga. Lol. Suka diperhatiin. Kalau mau "Public Speaking" di depan kelas, pengennya diperhatiin sepenuhnya. Kalau ada yang ngobrol, langsung diam dia, biar yang pada ngobrol juga diam dan dia lanjutin "Public Speaking"-nya. Pinter! Wkwkwk. Dia murid yang baik, pendengar yang baik juga buat teman-temannya.
2. Felice
Di kelas ini, Felice satu-satunya yang punya mata sipit. Karena dia Chinese. Sebelumnya, aku udah pernah ketemu si Felice ini. Waktu itu aku ngawas ujian, dia duduk di depan. Aku liat wajahnya itu lho, serem banget. Nggak pernah mau senyum. Ntah ada masalah apa di hidupnya. Hahaha. Terus aku ketemu dia lagi waktu dia latihan dance buat ngisi acara anniversarry tempat kursus kami itu. Kita ngobrol-ngobrol dikit, terus jadi kayak udah kenal lama. Dia anak yang mudah beradaptasi ke semua orang. Anaknya humble, gampang senyum juga sih aslinya, tapi ke orang-orang yang udah dia kenal. Gitu sih menurutku. Kalau di kelas, datangnya nggak pernah on time, paling beberapa kali doang lah nggak telat. Padahal rumahnya deket banget sama tempat kursus. Hiks. Kalau "Public Speaking" lama banget. Ada aja yang diceritain, yang lari dari topik gitu. Wkwkwk. Selain di kelas, Felice juga sering chattingan samaku. Yang dibahas sih yang ringan-ringan aja dan kadang nggak ada hubungannya sama kegiatan belajar di kelas. Lol. Felice ini murid yang selalu hapal apa yang kubilang, misalnya kayak, "Kill your laziness, students," "Don't make me angry and hungry," "You have to be responsible to your task,". Itu kata-kata yang sering aku bilang dan dia hapal itu. Hahaha.
3. Melati
Melati sama kayak Imel. Maksudku, mereka satu sekolah, tapi beda kelas. Dan di sekolah itu aku nggak ngajarin Melati. Cuma sering ketemu aja. Di tempat kursus, Melati ini telat mulu. Telatnya itu lho, setengah jam. Wkwkwk. Aku kadang nggak tega mau negur, gimana ya, dia kadang dateng ke tempat kursus masih pakai baju sekolah, muka lesu, kayak kecapekan gitu, aku tau di sekolah itu pulangnya emang lama banget dan banyak banget kegiatannya, guru-guru ngasih tugas nggak tanggung-tanggung banyaknya, jadi kalau kutegur dan kumarahi lagi dia karena telatnya itu, apa nggak terlalu membebaninya? Sebagai guru, pastilah aku mau murid-muridku disiplin, tapi aku lebih mau lagi kalau murid-muridku nyaman belajar sama aku tanpa merasa stres dan terbebani. Menurutku, Melati ini yang paling dewasa di kelas. Anaknya kritis, dia nggak banyak ngomong. Bakal ngomong kalau dia rasa topik itu penting buat dibicarain. "Public Speaking"-nya bagus, dia bisa menggali setiap topik dengan sangat dalam. Mungkin karena dia udah terbiasa ikut lomba debat Bahasa Inggris. Kalau ke dia sih aku nggak terlalu dekat ya, malah lebih formal. Walau kadang suka bercanda juga. Dia pernah nanya, "Miss, have your friends told you that you are a sarcasm person?"
Masa katanya aku kalau ngomong suka sarkas. Hihihi. Mungkin iya, tapi mungkin juga enggak, Mungkin pas aku ngobrolin satu hal, kena ke dirinya, jadi dia merasa begitu. Lol
4. Devi
Devi ini unprdictable ya. Kadang datang ke kelas wajahnya ceria, kadang manyun. Ditanyain kenapa, kadang mau jawab, kadang diem. Nggak ngerti. Haha. Aku liat dia kayak selalu worry ya. Worry about anything. Barangkali terlalu capek sama kegiatan di sekolah. Dia kan udah kelas 3 SMA nih, harus les di sekolah buat persiapan UN. Jadi mungkin capek aja bawaannya. Kalau mood-nya lagi bagus, dia suka cerita juga. Cerita banyak hal, pernah sekali waktu dia nanya aku gimana solusi buat nyelesain konflik dia dan temannya di sekolah. Setelah itu nggak pernah lagi. Mungkin dia ngerasa solusiku nggak jitu. Hahaha. Dia ini juga nggak males-malesan belajar. Disuruh ngerjain tugas, langsung dikerjakan. "Public Speaking"-nya bagus dan selalu dihubungkan dengan pengalaman pribadi. Pendengar yang baik juga, bahkan sesekali ngasih solusi buat teman-teman dan gurunya. Sering telat juga, karena sekolah pulang lama katanya. Karena ada les tambahan juga dan segala macam. Dia pernah bilang, "I Love You, Miss" aku jawab, "I Love You too." Udah gitu aja. Mau gimana lagi? Lol
5. Adilah
Dilah ini bagiku adalah sosok "Ukhti" di kelas. Kalau dia udah tampil buat "Public Speaking", rasanya kayak dapet siraman rohani. Background pendidikannya di sekolah itu kan lebih islami gitu, karena dia sekolah di MAN (Madrasah Al-Washliyah Negeri). Dia sama kayak Melati, dewasa, pembawaan diri tenang dan nggak grasa-grusu. Anaknya sopan, kritis juga iya. Dilah juga suka cerita soal dirinya dan prestasi-prestasi yang ingin dia capai. Dia rajin, nurutan juga, walau sesekali ngeluh capek karena pulang sekolah langsung ke tempat kursus. Pernah suatu kali aku cuma berdua di kelas sama dia karena yang lain pada telat, aku kasih tugas sambil kuajak ngobrol, barangkali dia punya masalah di sekolah, dan dia mau cerita. Cerita banyak hal. Pernah juga dia mau ngenalin aku ke sepupunya. Tapi nggak jadi karena dia bilang sepupunya playboy. Hahaha. Baiklah.
6. Gabriella
Di kelas, kami manggilnya Gaby. Gaby ini nggak terlalu aktif kayak teman-temannya yang lain tapi dia berkawan dengan semua orang. Dia juga pendengar yang baik, pernah beberapa kali nanya ke aku soal gimana pendapatku tentang masalah yang dia hadapi di sekolah, juga masalah temannya. Setelahnya, nggak begitu banyak cerita. Sama kayak beberapa teman lainnya, sering datang terlambat, kadang mukanya lesu, kadang ceria. Kayak si Devi gitu. Nggak terlalu banyak yang aku ketahui soal Gaby, satu hal yang kutahu adalah dia murid yang baik dan sopan.
Ya itulah murid-muridku di kelas Conversation B hari Selasa-Kamis-Sabtu, di lantai 2, ruangan nomor 4. Aku mau semua murid-muridku, di kelas apapun, jadi temanku karena aku menyayangi mereka. Eciiee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar