body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Jumat, 25 Oktober 2019

"Apa Itu Noun?"

Kamu bisa ngomong pakai bahasa Inggris, nggak? Aku sih bisa ya dikit-dikit. Iya, dikit aja, nggak banyak. Kosa kata -dalam bahasa Inggris kita kenal dengan Vocabulary- yang aku pakai kalau lagi berbicara atau menulis itu sih yang umum-umum. Belum kayak orang-orang yang kosa katanya itu banyak dan keren-keren banget gitu. Makanya, aku itu suka banget nonton film-film Hollywood. Apalagi nontonnya di handphone atau laptop, aku bisa bebas buat nge-pause dan nyatet apa yang dibicarain para pemain film itu, biar nantinya aku bisa pake buat berbicara dengan orang lain. Kan keren~

Awalnya, aku itu nggak suka banget sama bahasa Inggris, termasuk mata pelajarannya. Dari SD aku nggak pernah suka dan ketidaksukaanku itu berlanjut sampai aku SMP kelas 1. Sedikit cerita ya, aku waktu SMP itu selalu juara 1 umum di sekolah. Dapat beasiswa, disayang banyak guru. Seneng pokoknya. Hahaha. Ternyata aku ini pernah pintar pada masanya. Wkwkwk. Nah, jadi gini, waktu kenaikan kelas dua SMP, pelajaran hari pertama itu Bahasa Inggris. Aku kan duduk di depan ya, selain karena aku orangnya kecil, aku juga selalu pengen duduk di depan. Tiba-tiba, guruku nanya, "Apa itu Noun?" Nggak ada satu orang pun yang jawab. Terus pandangannya dialihkan ke aku, kayak yang mau menerkam gitu. Beliau nanya, "Hey, Juara 1 umum, apa itu Noun?"

Betapa malunya aku waktu itu. Aku nggak bisa jawab pertanyaan beliau tentang Noun. Walau aku juara umum, nilai Bahasa Inggrisku rendah. Karena rasa malu itu, muncul rasa kesal dan benci pada beliau. Namanya Miss Noni. Aku kesel, aku benci beliau. Aku bahkan menghindar kalau dari jauh udah lihat beliau, biar aku nggak harus menyapa. Tapi sejak aku les Bahasa Inggris, kusadari bahwa Miss Noni adalah guru terbaikku. Karena beliau aku termotivasi untuk belajar bahasa Inggris dan bahkan sampai sekarang aku malah udah bisa mengajarkan bahasa Inggris ke murid-muridku. Terima kasih, Miss Noni. Di manapun kau berada, semoga sehat dan senantiasa diberi kebahagiaan yang tak berkesudahan. Maafkan dulu aku pernah membencimu. 

Balik lagi ke momen di mana aku nggak bisa jawab pertanyaan Miss Noni. Karena aku dan teman-teman nggak ada yang bisa jawab, maka beliau menjelaskan dan yang kuingat dari penjelasannya; "Noun itu kata benda". Pulang sekolah, aku langsung ke kamar, aku cerita ke kakak iparku tentang kejadian di sekolah yang buat aku malu tadi. Dan terjadilah sebuah percakapan. Wkwkwk.
"Kalau gitu kau les aja, Nov."
"Mana dikasih mamak, Kak. Nggak ada duit."
"Udah, nanti tiap bulan kakak yang bayar."
Yeay! Hahaha. Aku langsung bilang sama mamak kalau aku mau les, uang lesnya dibayarin kakak. Waktu itu uang lesku 50k/bulan. Aku belajar bener-bener. Dan nggak kusangka, lima bulan aku belajar (karena terlambat sebulan) aku dapet ranking tiga di tempat les itu. Alhamdulillah ya. Hahaha.

Aku belajar makin giat, aku selalu berusaha buat bisa jawab semua pertanyaan Miss Noni di kelas, walau lebih banyak salahnya daripada benernya. Lol. Setidaknya aku berusaha, menunjukkan pada dirinya bahwa aku mau belajar dan aku akan bertanggung jawab atas prestasi yang kudapat di sekolah yang sangat kucintai itu. Memang benar bahwa usaha nggak akan mengkhianati hasil. Aku nggak mau kakak iparku merasa sia-sia daftarin aku les bahasa Inggris. Jadi, aku selalu ingin mendapatkan yang terbaik. Sampai akhirnya aku dapat beasiswa di tempat les-ku itu. Aku nggak bayar uang les selama satu semester, cuma uang bukunya doang. Semester berikutnya, aku dapet beasiswa lagi. Lima tahun aku ikut les bahasa Inggris. Aku berhenti karena aku udah tamat SMA, udah mulai sibuk daftar kuliah.

Aku mulai cinta bahasa Inggris, makanya pas kuliah juga ambil jurusan Bahasa Inggris. Mulai ngajar privat di rumah, ngajar bahasa Inggris. Terus pas semester tiga aku ngelamar jadi Instruktur Bahasa Inggris di tempat les-ku dulu. Alhamdulillah diterima, dan sampai sekarang aku masih ngajar di situ. Terima kasih banyak-banyak-banyak banget buat Miss Noni yang udah memotivasiku dengan pertanyaan, "Apa itu Noun?" Hihihi.

Teringat aku tentang surah Al-Baqarah ayat 216:

" ... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar