body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Jumat, 11 Oktober 2019

S E R U P A

Angin membawaku

pada kisahku yang pilu

dahulu


Aku menunggu waktu itu

tidak begitu lama

tidak sebentar

tidak begitu sakit

tidak pula merasa

terbunuh

berkali-kali


Masih kurasai air itu di pipiku

di mataku yang kian sendu

aku kira aku telah menua

bersama cerita-ceritaku

juga sekitarku


Kuperhatikan diriku

yang terlihat semakin malang

menyedihkan

mengkhawatirkan


Bila kuikuti hari

ia berjalan begitu ringkih

hampir-hampir tak tampak

wajahnya yang baru

seakan berhenti ia


Apabila kuberi ia jalan

ia seperti ingin berlari

menjauh

meninggalkan

melupakan


Aku semakin tertarik

dalam ruang gelap

penuh kebimbangan

pun kebingungan


Medan, 11 Oktober 2019

2 komentar: