body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Rabu, 15 Februari 2017

Kepada Daun Yang Sakit Itu





Pernah semilir angin menyapanya
mencumbu harumnya yang entah
sesekali berucap, "Aku piawai"
dikelabuinya hingga terjatuh


Didengarnya sorak-sorai serupa
merayunya sampai berdarah
bisik-bisik pun mulai sekarat


Dibiarkannya angin menista
menertawai sesalnya
menggagahi misan indah itu


Cahaya yang menyamar
membalut tiap-tiap calar nan perih
ada jiwa yang merangkak di sana
bila 'tak ringkih lagi
semesta 'kan menjadi pendengar yang budi

Medan, 15 Februari 2017



8 komentar: