Rabu, 15 Februari 2017
Kepada Daun Yang Sakit Itu
Pernah semilir angin menyapanya
mencumbu harumnya yang entah
sesekali berucap, "Aku piawai"
dikelabuinya hingga terjatuh
Didengarnya sorak-sorai serupa
merayunya sampai berdarah
bisik-bisik pun mulai sekarat
Dibiarkannya angin menista
menertawai sesalnya
menggagahi misan indah itu
Cahaya yang menyamar
membalut tiap-tiap calar nan perih
ada jiwa yang merangkak di sana
bila 'tak ringkih lagi
semesta 'kan menjadi pendengar yang budi
Medan, 15 Februari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hahaha
BalasHapusLah, malah diketawain. Wkwk
BalasHapusSedih kali dek 😁😁😁
BalasHapusNangis lah Kak. Haha
BalasHapusDaebak
BalasHapusThankyou Bg Rezi. Ehehe
BalasHapus@Novriana : iya ketawa karena untuk nutupin sedihnya Kaka.. hehe
BalasHapusWkwk. Bisa aja Dhilah.
BalasHapus