Gambar: Google
Tetralogi Pulau Buru merupakan karya fenomenal Pramoedya Ananta Toer. Karyanya yang telah diterbitkan dalam banyak bahasa ini disebut-sebut sebagai Sumbangan Indonesia untuk Dunia. Tetralogi ini terbagi atas empat serial; Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca.
Bisa dikatakan aku adalah orang yang paling ketinggalan dalam melahap bacaan-bacaan bermutu, untuk Tetrologi Pulau Buru ini saja, aku membutuhkan waktu setahun lebih menyelesaikan semua serinya.
Mulai kubaca pada April 2018, dengan serial pertama; Bumi Manusia dan selesai pada 12 Juni 2019 di serial akhir; Rumah Kaca.
Rasa-rasanya, aku belum mampu me-review karya fenomenal ini.Tapi kata-kata dalam puisi Widji Tukul: Apa guna baca buku kalau mulut dibungkam melulu? seakan-akan menyuruhku untuk melakukan sesuatu setiap kali aku selesai membaca buku. Namun untuk karya fenomenal ini, kemampuanku hanya sebatas mengutip kata-kata yang menurutku sangat bagus dan membangun. Karena yang aku tahu, banyak orang terinspirasi dari kata-kata. Words Are Magic! Mungkin bisa dibilang begitu.
Maka di postingan ini aku ingin menulis kembali kutipan-kutipan yang ada dalam buku Bumi Manusia, untuk ketiga serial lainnya akan menyusul.
1. "Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain."
-Minke, Hlm. 35
2. "Tak ada orang yang tidak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas."
- Minke, Hlm. 39
3. "Kau harus berterimakasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekalipun dia hanya seekor kuda."
- Annelies, Hlm. 50
4. "Berbahagalah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 59
5. "Kau terpelajar! Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan."
- Jean Marais, Hlm. 77
6. "Ikut dengan pendapat umum yang salah juga salah."
- Jean Marais, Hlm. 77
7. "Cinta itu indah, Minke, terlalu indah, yang bisa didapatkan dalam hidup manusia yang pendek ini."
- Jean Marais, Hlm. 81
8. "Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membuntutinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya."
- Jean Marais, Hlm. 81
9. "Lagi pula tak ada cinta muncul mendadak, karena dia adalah anak kebudayaan, bukan batu dari langit."
- Jean Marais, Hlm. 81
10. "Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 105
11. "Lebih baik dan paling baik adalah memohon pada Allah; sampai berapalah kekuasaan manusia?"
- Minke, Hlm. 117
12. "Perempuan yang tak dapat merawat kecantikan sendiri, kalau aku lelaki, akan kukatakan pada teman-temanku; jangan kawini perempuan semacam itu; dia tak bisa apa-apa, merawat kulitnya sendiri pun tidak kuasa."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 133
13. "Sekali dalam hidup, orang mesti menentukan sikap. Kalau tidak, dia takkan menjadi apa-apa."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 139
14. "Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatanya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam mata elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari pada dewa, pendengaranmu dapat menangkap musik dan ratap tangis kehidupan; pengetahuan tentang manusia takkan bakal bisa kemput."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 165
15. "Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya, tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini."
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 165
16. "Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci, Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging."
- Ibunda Minke, Hlm. 189
17. "Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas. Kan itu tidak terlalu sulit dipahami? Kalau orang tak tahu batas, Tuhan akan memaksanya tahu dengan cara-Nya sendiri."
- Ibunda Mnke, Hlm. 189
18. "Kodrat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu dan pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa-bangsa akan tumbang tanpa itu. Melawan pada yang berilmu dan pengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan."
- Tuan Herbert de la Croix 285
19. "Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua."
- Nenenda, Hlm. 310
20. "Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin menggapai deretan gelar keserjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian hanya tinggal hewan yang pandai."
- Juffrouw Magda Peters, Hlm. 313
22. "Dalam kehidupan ilmu tak ada kata malu. Orang tidak malu karena salah atau keliru. Kekeliruan dan kesalahan justru akan mmperkuat kebenaran, jadi juga membantu penyelidikan."
- Dokter Martinet, Hlm. 375
22. " Semakin tua kehidupan, yang dihadapi semakin majemuk, maka orang harus semakin berani untuk dapat menghadapinya."
- Dokter Martinet, Hlm. 383
23. "Pribadi luarbiasa memang dilahirkan oleh keadaan dan syarat-syarat luarbiasa."
- Juffrouw Magda Peters, Hlm. 435
24. "Rumah bukan sekedar alamat, Gus, dia tempat kepercayaan sesama, pada yang meninggali."
- Ibunda Minke, Hlm. 464
25. "Wanita sumbu pada semua penghidupan dan kehidupan berputar dan berasal."
- Ibunda Minke, Hlm. 464
26. "Apakah guna sekolah-sekolah didirikan kalau toh tak dapat mengajarkan mana hak mana tidak, mana benar dan mana tidak?"
- Nyai Ontosoroh, Hlm. 507
Demikianlah. Semoga bermanfaat untuk buat kepsyen Instagram. *Ehh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar