body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Sabtu, 19 Oktober 2019

Apakah Aku Pelacur?

Aku melihat ke suatu tempat

yang sunyi, gelap, mencekam

aku berteriak begitu keras

dia mendengarku,

membawaku dari rasa takut 

yang tak berkesudahan


Kubangun bahagia bersamanya

bercerita segala suka-duka

menuangkan isi kepala

mendukung untuk terus bersama


Hingga suatu kali kutemui

dia tak ada pada dirinya

menghilang entah ke dunia mana

tak pernah bosan kuungkap semua rasa

yang kupunya


Aku berbicara pada diri sendiri

pada tanah yang lembab

pada dinding yang basah

atau pada atap yang mulai rubuh


Aku seperti telah telanjang

untuk memberitahunya

bahwa aku begitu mencintainya

aku hilang rasa malu

untuk selalu bilang rindu

dan ungkap segala rasa

di dalam diriku


Kini,

sudahkah aku seperti pelacur?


Medan, 19 Oktober 2019

4 komentar:

  1. Apakah aku juga seorang pelacur ������

    BalasHapus
  2. Bertanya-tanya ini amanah puisinya apa...pilihan diksi yang berani keren😍

    BalasHapus
  3. Kren ka... Perlu renungan buat mencermati kata he

    BalasHapus