body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Jumat, 18 Oktober 2019

MUSPERIN (Museum Perkebunan Indonesia)

Kamu yang bukan asli Medan dan belum pernah mengunjungi Medan, mungkin taunya ikon yang terkenal di kota Medan itu adalah Istana Maimun dan Mesjid Raya yang megah. Tapi jangan salah, sama seperti kota lainnya, Medan juga memiliki banyak tempat wisata yang cantik dan bersejarah. Kali ini aku mau ngomongi tentang Museum Perkebunan Indonesia. Kebetulan beberapa waktu lalu adalah pertama kalinya aku ke sana. Aku ke sana bareng temen-temen komunitas karena ada suatu kounitas literasi mengundang komunitas kami untuk ikut hadir di Soft Launching komunitas mereka. Nama komunitasku itu adalah Medan Membaca dan komunitas mereka itu Pojok Baca Medan.


***
Museum Perkebunan Indonesia ini berada di Jalan Brigjend Katamso, No. 53, Kota Medan. Diresmikan pada tanggal 10 Desember 2016 atas inisiatif seorang tokoh perkebunan nasional yaitu Soedjai Kartasasmita yang menyatakan bahwa Indonesia seharusnya memiliki sebuah museum yang membahas tentang perkebunan.
Museum ini menggunakan sebuah bangunan tua peninggalan Kolonial Belanda yang bernama Gedung Avros. Avros ini adalah singkatan dari Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Ooskust van Sumatera dan merupakan sebuah organisasi perkebunan karet Sumatera Timur yang berdiri pada tahun 1911. (detik.com)
Nah, jadi kalau mau ke Musperin sih gampang aja. Naik motor, angkutan umum, jalan kaki kalau rumahnya deket dari Musperin juga bisa. Untuk bisa masuk ke Musperin, kamu cuup membayar Rp. 7.000 saja. Udah bisa keliling-keliling dan foto-foto. Wkwkwk.



Ya namanya aja udah Museum Pekebunan ya, isinya banyak tentang peninggalan-peninggalan berupa alat-alat perkebunan gitu. Seingatku Museum ini hanya terdiri dari dua lantai. Di lantai satu, pertama kali yang kamu lihat tentu saja penjelasan tentang Musperin lalu gambar-gambar tentang sejarah perkebunan di masa kolonial dulu. Lantai satu ini banyak skatnya, semacam labirin kecil. Hihihi. Pokoknya kamu jalan-jalan aja di lantai satu yang banyak kelokannya. Ntar di situ ada rak buku dan bukunya bagus-bagus. Terus ada disediain bangku gitu buat pengunjung yang mau baca buku. Sungguh Museum yang ramah. 




Banyak juga buku anak, karena memang Musperin sering dikunjungi anak-anak sekolah yang melakukan study tour. Ada juga sebuah ruangan yang di dalamnya itu ada beberapa lukisan besar dan cantik banget. Kayaknya sih emang ruangan buat foto-foto. Ehh~


Terus naik ke lantai dua, ada sebuah ruangan yang banyak lukisannya. Lukisan-lukisan itu juga digantung di dinding, mengelilingi ruangan kecil itu. Aku kurang jelas sih mengingatnya, itu lukisan atau gambar-gambar gitu. Pokoknya cantik deh. 




Terus keluar ruangan, ada juga gambar-gambar yang disusun di tiang gitu. Gambar-gambar itu adalah potret perkebunan, hasil kebun dan orang-orang yang berkebun gitu. Museum ini bersih dan nyaman banget. Udaranya dingin, aku sampe pengen rebahan.





Masih di lantai dua nih. Ada lukisan yang gambar yang digantung di dinding. Gambarnya gede banget. Gambar ibu-ibu gitu. Di bawah gambar itu ada peralatan-peralatan perkebunan di jaman dulu, Gaes. Boleh disentuh dan dipegang buat foto kok. Asal disusun lagi ke tempatnya semula. Dan jangan grasa-grusu, walau nggak ada benda yang mudah pecah, kita kan harus tetap ngejaga. 



Keluar dari ruangan  yang ada gambar super besar itu, ternyata masih ada ruangan lagi. Ada alat-alat perkebunan lagi. Ada karung, ember, terus kayak ada radio kecil gitu. Ada juga alat-alat yang dipamerkan di lemari kaca gitu, tapi nggak sempat aku foto. Pas mau keluar dari Museum, di dekat tangga ada banyak gambar juga yang digantung, lengkap dengan penjelasannya. Tentu saja. Bisa lah kita nambah ilmu dan wawasan. 
Di halaman Musperin, ada kereta uap yang dulunya dipakai sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil perkebunan. Kita diperbolehkan naik ke keretanya dan foto-foto di dalam sepuasnya juga boleh. Asal jangan dirusak. Wkwkwk. 




Jalan sedikit lagi di sekitar halaman di Musperin, kamu bakal temui tempat panahan. Aku nggak ikut sih, cuma liat aja. Jadi nggak tau juga pengunjung harus bayar berapa buat belajar memanah. Pokoknya kalau kamu ke Medan, wajib berkunjung ke sini, ya. Lokasinya juga nggak terlalu jauh dari Istana Maimun dan Mesjid Raya. Kan asyik tuh, sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Eeeaak.
Mohon maaf, di setiap spot selalu ada fotoku. Qiqiqi.


14 komentar:

  1. Salam kenal kak dari grup london,
    Menarik banget ulasannya,..
    Mantabs ,..penginnya kesana ..jauh banget aku di jatim

    BalasHapus
  2. wah mantap ... semoga kapan2 bisa ke Medan hehe

    BalasHapus
  3. Keren banget. Kok bisa ya kemarin ke medan nggak mampir ke sana?🙈 auto save deh, moga ada masa. Makasih mbak🙏

    BalasHapus
  4. Duh, jauhnyaaa.. Semoga someday bisa berkunjung ke sana,,

    BalasHapus
  5. Mantaap, kapan kapan kalau ke medan ya kak. Hihii

    BalasHapus
  6. Saya di Medan tapi belom ada temen kesitu:(

    BalasHapus
  7. Wisata edukasi...ini cocok buat kegiatan outing deh..semoga bisa sampai main jauh ke Medan

    BalasHapus
  8. asik ya banyak latar foto yang instagramable

    BalasHapus
  9. Aaaaa, museumnya keren. Btw, fotonya cantik-cantik 😍

    BalasHapus
  10. Baru tau ada musium kayak gt, bagus ya

    BalasHapus
  11. Mauuuu, tp jauh ny kebangetan..

    BalasHapus