body { margin:0; font-family:Droid Serif; background:#fafafa; line-height:1.5; cursor:default; } section { box-shadow:0 2px 5px rgba(0,0,0,0.2); background:#fff; width:60%; margin:100px auto; padding:50px; } blockquote { text-align:center; font-size:20px; border-top:1px solid #ccc; border-bottom:1px solid #ccc; position:relative; quotes: "\201C""\201D""\2018""\2019"; } blockquote:after { color:#ccc; font-family:Source Sans Pro; content: open-quote; font-size:80px; position:absolute; left:50%; bottom:calc(100% - 20px); background:#fff; height:55px; width: 55px; line-height:normal; text-align:center; transform:translateX(-50%); } blockquote p { padding:20px; }

Sabtu, 12 Oktober 2019

Di Sana Ia Berdiri

Rupa-rupanya kita hanya

menduga

mencoba cara-cara gila

mencoba melebur

pada ketegangan-ketegangan

yang kita lalui


Bukankah kita dulu menyetujui

apa yang kita katakan?

tentang bulan sabit itu

tentang anak kecil

yang kau tolong suatu kali?


Atau, 

bukankah dulu kita 

pernah saling merasa

takut kehilangan?

ditelan rasa sibukkah?

barangkali tersapu hujan deras 

begitu?

atau kita memang sengaja

menenggelamkan diri

di dalam kesibukan semu?


Medan, 12 Oktober 2019

9 komentar:

  1. Ini, kayak belum selesai ceritanya, kak.. atau aku yang kurang fokus ya.. hihi..

    Pecah telor ya, Rhama.. saya belum bikin, belum ada ide.. hmm ...

    BalasHapus
  2. Semoga kita bisa bertemu (bait selanjutnya mungkin) 😅

    BalasHapus
  3. Apakah ini ttg hubungan yang sudah masuk pada titik jenuh dan ingin meninggalkan? 🤔

    BalasHapus
  4. endingnya penuh tanda tanya ya, saya suka :) soalnya bikin otak aktif berkhayal dan jadi liar bertanya-tanya

    BalasHapus
  5. Hujan kesibukan...seringkali jadi inspirasi...lanjooot

    BalasHapus
  6. aku tenggelam dalam lautan kesibukaaan ~

    BalasHapus
  7. Yas sengaja menenggelamkan dirii wkkk lanutkan kak sukaa

    BalasHapus