Kamis, 03 Oktober 2019
K E L A M
Aku menyusuri desa yang tertidur itu
kuayunkan tanganku
ke depan pun ke belakang
Aku menemui sungai
gemericik airnya
dingin udaranya
bau rumput di tepiannya
ingatku pada sepiku
dahulu
Aku bergabung bersama bapak tua
di pancuran sungai dangkal
kuperhatikan banyak bekas luka
di kakinya
di tubuhnya
di wajahnya
Aku terkesima pada daun
pada ranting
pada kelopak bunga
juga pada dirinya
yang entah di mana
Aku berhenti
menunduk
menangis
hingga sesak
dan sakit seluruh tubuhku.
Medan, 3 Oktober 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penuh elegi tanda tanya. Keren
BalasHapusBagus puisinya..
BalasHapusImaginasinya aku suka like like like hihi
BalasHapusEnak di bacanya
BalasHapusWaww
BalasHapus